Posts

Dipatahkan Cinta Pertama Diintimidasi Pula

 Huhh.. berat banget rasanya nulis ini Biasanya aku nulis di buku bekas catetan kuliah. Tapi berhubung lagi buka laptop (buat garap skripsi sih niatnya, pemanasan bentar ini) udah nyalain playlist favorit, "kayaknya kurang deh" cari-carilah tambahan lagu buat diputer. Salah satu top play buat pekan ini ya akustiknya ' Rizky Febian - Cuek ft. Scalava ' asik banget di telinga. Waktu pake earphone berasa lagi ada di satu tongkrongan bareng mereka. Entah gimana autoplay setelah lagu 'Cuek' itu video konser PSCS 2019 Malang di mana mas Ta bikin baper hampir semua makhluk wanita di dunia fana ini . Entah kenapa air mataku netes. Sampe aku nulis di sini pun mata ini masih aja bocor. Hati berdebar. Ikut baper, pasti. Bukan karena berharap cewek yang dipeluk Dikta itu aku (seenggaknya itu bukan alasan utama). Tapi lebih karena dalam lubuk hati terdalam ini, aku udah 'berikrar' "aku mau lajang terus aja". Aku terlanjur patah oleh cinta pertamaku. Patah

{Nothing But Thirty} Bisa Banget Jadi Bahan Pertimbangan Cewek Buat Melangkah

Image
Bulan lalu aku nyelesaiin  maraton drama garapan Zhang Xiaobo  yang tayang di  Shanghai Ningmeng Film & TV Media Co., Ltd. perdana pada 17 Juli 2020 lalu. Berjudul 三十而已 (Sān Shí Ér Yǐ) atau yang kalau diinternasionalkan jadi "Nothing But Thirty" ini berkisah tentang kehidupan 3 wanita di Shanghai yang kebetulan sama-sama menginjak usia ke 30. Urut dari poster di sebelah, ada Gu Jia ( diperanin Tong Yao), Wang Manni (oleh Jiang Shuying), Zhong Xiaoqin (aslinya Mao Xiaotong).  Gu Jia, seorang ibu satu anak (masih TK) yang cerdas, disiplin, dan cukup mendominasi di keluarga. Meski hari-harinya lebih banyak dilakukan di rumah dan mengurus anak, sesekali ia juga 'ngantor'  ke perusahaan kembang api milik suaminya, Xu Huanshah (Li Zefeng) untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Gu Jia ini nomor wahid lah  kalau urusan perencanaan bisnis sama segala tetek bengek administratif. Semua orang ngakuin  itu, termasuk Huanshah. Jadi sebenarnya si suami sudah sangat terbia

Egosentrisku

Semakin aku tahu orang tuaku tidak pernah baik-baik saja, Semakin aku sangat tidak ingin menjadi alasan di balik rasa bangga mereka.

Maaf. Sepertinya Waktuku Hampir Habis

Image
Habis Waktu duniawiku Bukan bermaksud mendahului Tuhan Tapi pikiran ini sering mendominasi lamunanku. Dan yah, karena Corona saat ini, melamun menjadi salah satu aktivitas yang sering terjadi -bahkan tanpa sadar.  Disclaimer : Ini bukan tulisan depresif seorang suspect corona yah . Karena seingatku sakit-sakit ini sudah menjadi langganan bagiku. Dan aku yakin tidak terpapar karena senantiasa karantina selama >sebulan ini. Jikapun punya, itu aku yang menjangkiti diri sendiri.  Berkali-kali aku menonton video kesehatan di Youtube. Dari yang hanya diperbincangkan hingga praktek olahraga tanpa alat untuk membentuk tubuh ideal. Persentase praktek dan menonton adalah 15:85. 80% aku Hanya Menonton Saja. Tanpa mengikuti gerakan / saran yang dianjurkan orang di video itu. Sampai aku jumpa salah satu video podcast Dedy Corbuzier yang seingatku berbincang dengan Dr. Tirta, di menit entah berapa, beliau berdua membahas 'usia tubuh' seseorang bisa jadi tidak akan sa

Aku Masih Gadis Yang Sama, Hanya Saja..

Sejauh yang aku sadar, aku masih gadis ceria, ramah (sksd), dan 'berisik'. Gadis yang sama seperti orang-orang dan teman-temanku kenal. Mungkin untuk teman kelas di SMP, aku yang sekarang cenderung lebih 'aktif'. Tapi sebenarnya jika kau mengenalku seperti anak-anak Asrama, ya beginilah aku. Insyaallah sama Bahkan ketika terluka, aku senantiasa tak bisa menahan mulutku untuk mencurahkannya. Kepada siapapun, tak peduli berapa orang, asal setelahnya aku lega. Mungkin itu juga yang menyebabkan kini daya tulisku agak tumpul. Tapi seiring bertambahnya usia, Tuhan mulai membiasakan ujian-ujian yang berbobot. Aku yakin ini semua untuk menempaku menjadi lebih kuat di masa depan. Aku sepenuhnya yakin. Sayangnya responku agak lambat. Terlebih untuk bobot ujian yang diberikanNya tahun 2017 silam. Aku masih terpuruk karenanya. Kabar baiknya, aku masih gadis yang sama, bagi orang lain dan keluarga. Meskipun agak aneh rasanya. Mengapa semakin tua usiaku, semakin mudah air mata

Awal dari Setiap Awal, Teman dari Semua Teman

29 Januari Happy Milad Astina Suhesti,  My best one, best of the best. Mbhesti, begitulah aku memanggilnya. My best friend ever. Setidaknya itu menurutku. Karena sekarang sulit memastikannya satu sama lain. Mbak Hesti, panggilan yang menurutku terlalu panjang. Sehingga Mbhesti menjadi solusinya. Aku tak ingat sejak kapan dan bagaimana kita bertemu dan menjadi akrab seperti ini.  Kita -atau lebih tepatnya aku- masih sangat kecil sehingga tak bisa lagi mengingat awal dari ikatan kita. Kau dua belas bulan dua pekan lebih tua dariku. Kita punya bintang yang sama, Aquarius. Mungkin dari sini juga kita tersugesti. Yang jelas, kita semakin dekat karena memiliki kesamaan-kesamaan lain dan kecocokan yang saling mengisi.  Kau anak berprestasi di kelas. Bahkan untuk pengambilan raport pertama kali, kaulah sang juara kelas. Aku sangat kagum padamu. Hesti di peringkat 1, lantas Ayu ke 2, dan aku cukup puas dengan urutan 3 ku. Namun Bapakku ternyata tidak sebahagia aku. Entah kenapa. Yang

Eh Ini Januari Ya

Ternyata banyak kenangan yang terjadi di bulan ini, yang berperan besar mengubah hidupku. At least memang setiap bulan, hari, jam, menit, bahkan detik dalam kehidupan memiliki kenangan masing-masing buat aku sih . I don't know how to start it . Intinya, semua itu sangat sayang untuk dilupakan. Maka dari itu, aku ingin membuat jejak digitalku. Kemarin nih, aku bertemu dengan Psikolog yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Kenapa? I'll tell soon . Alasan umumnya adalah karena rasa peduliku buat kesehatan mental. I want to know seberapa 'masih sehat'nya mental aku. Aku datang dan bercerita, dan tanpa butuh waktu yang lama, tanpa kusadari juga, air mataku mengalir, aku terdiam untuk beberapa saat. Ternyata kalau diingat masih terasa luka. *** Jika kalian orang terdekatku, maka tentu sudah sangat hafal dengan cerita yang akan kutulis. Yes it's me . Terima kasih sudah mampir ke blog yang isinya cuma sampah ini wkwkwk. But in the real life , pas kamu ketemu aku, to