KuCil #1 : Aku Ingin Mati Tanpa Merusak Properti

KuCil atau Kutipan Cilo adalah kata-kata acak yang muncul dengan sendirinya di kepalaku. Kapan pun di mana pun. Aku coba menulisnya dengan latar belakangatau kronologi singkat dari munculnya rangkaian kata tersebut.
*** 
Ceritanya harusnya kemarin aku harus datang ke kampus buat ujian magang yang wajib dari prodi. Cuman gabisa. Gravitasi alam rebahanku terlalu kuat. Beruntung dosen penguji baik hati. Aku izin terlambat, di oke in. Sampai pada akhirnya gak jadi berangkat karena alasan dan memang adikku sedang sakit, pun aku agak kurang sehat, ibu dosen doain "lekas sembuh" terima kasih, bu. Love You mam :*

Hari ini, aku ke kampus. Yah masih dengan semangat yang di bawah 10% sih, wkwk. Aku keluar dari rumah sekitar jam 10 lebih. Waktu tempuh 30 menit untuk sampai kampus terasa membosankan. Bahkan aku sengaja memilih jalan lain, agak memutar, dengan persimpangan berlampu lalu lintas yang lebih banyak pula dari biasanya. Bahkan aku sempatkan mampir ke salah satu cabang Pegadaian yang beberapa hari lalu aku mendaftar online di sana. Aku cetak buku tabungan di sana. Sampailah di kos Bella beberapa menit sebelum dhuhur. Sholat dhuhurlah kami, dan karena tertarik salah satu story teman yang makan soto Bu Kini, berakhirlah kami di tempat itu pula.

Kembali ke kos sekitar setengah dua. Bukannya ke kampus, gravitasi lantai kamar Bella lebih kuat. Aku ketiduran. Jam dua harusnya aku sudah kembali karena ada jadwal. Cuman karena tertarik dengan rekomendasi tontonan baru dari Bella, Keanu Agl, akhirnya pukul 15.18 aku baru bersiap-siap pulang. Padahal perjalanan pulang lebih lama. Jogja macet gaes. Apalagi itu jam pulang sekolah dan sebentar lagi pulang. Ditambah kebetulan dua kereta melintas yang memakan 15 menitku yang berharga.

Tidak seperti biasa, aku lebih ringan menarik gas motor di tangan kananku. Tepat di tikungan favoritku, ujung selatan jalan Gembira Loka, tikungan melengkung depan masjid. Sepanjang jalan di timur kebun binatang ini sangat sejuk sebab jajaran penjual tanaman di kiri kanan. Kebetulan juga sore ini saat aku melintas, jalanan agak lenggang, padahal ya, itu jam pulang kantor. Aku menikmati beberapa detikku dalam kecepatan sampai seketika rasa deg-degan muncul, karena dari arah berlawanan ada babang gojek dan bapak-bapak mendorong gerobak angkringan.

Di saat seperti itu hanya ada 2 pilihan. Beruntung aku bisa menghindar dari kemungkinan terburuk. Crash. Memang begitu besar Anugerah yang Dia berikan untuk manusia, salah satunya akal. Pada saat sesingkat itu, ia masih memungkinkan beberapa kemungkinan yang bisa terjadi bahkan akibat yang ditimbulkan setelahnya. Muncullah kalimat..
Postingan pertama di akun fake. aneh sih, aku











































Ya kalo gue harus tabrakan sih gamasalah. pikirku. Mungkin dosen pembimbing skripsi akan memahami itu sebagai alasanku mengapa tak kunjung menemui beliau untuk konsultasi tulisan. Mungkin orangtua gue bakal ke sini, lebih-lebih bokap ;) o shit I miss him so bad. Mungkin akhirnya aku bisa istirahat sebentar. anything. Itu semua terlintas di kepalaku
Tapi masa harus ngerusak motor bibiku? Biaya perbaikannya mahhal..belom lagi tu motor gabakal kerasa seenak sebelumnya; masa juga Menghambat aktivitas jalanan? aktivitas orang-orang lain? bahkan Nyelakain orang lain?!

Comments

Popular posts from this blog

Hidup di Jogjaaaaaakankah Istimewa?

Aku Masih Gadis Yang Sama, Hanya Saja..

Awal dari Setiap Awal, Teman dari Semua Teman