{Nothing But Thirty} Bisa Banget Jadi Bahan Pertimbangan Cewek Buat Melangkah

Bulan lalu aku nyelesaiin maraton drama garapan Zhang Xiaobo yang tayang di Shanghai Ningmeng Film & TV Media Co., Ltd. perdana pada 17 Juli 2020 lalu.

Berjudul 三十而已 (Sān Shí Ér Yǐ) atau yang kalau diinternasionalkan jadi "Nothing But Thirty" ini berkisah tentang kehidupan 3 wanita di Shanghai yang kebetulan sama-sama menginjak usia ke 30.

Urut dari poster di sebelah, ada Gu Jia (diperanin Tong Yao), Wang Manni (oleh Jiang Shuying), Zhong Xiaoqin (aslinya Mao Xiaotong). 

Gu Jia, seorang ibu satu anak (masih TK) yang cerdas, disiplin, dan cukup mendominasi di keluarga. Meski hari-harinya lebih banyak dilakukan di rumah dan mengurus anak, sesekali ia juga 'ngantor' ke perusahaan kembang api milik suaminya, Xu Huanshah (Li Zefeng) untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Gu Jia ini nomor wahid lah kalau urusan perencanaan bisnis sama segala tetek bengek administratif. Semua orang ngakuin itu, termasuk Huanshah. Jadi sebenarnya si suami sudah sangat terbiasa dengan dominasi istrinya, bahkan berkat dukungan Gu Jia lah dia bisa berhenti menjadi pegawai dan mendirikan perusahaannya sendiri.

Gu Jia dan Xiaoqin kenal cukup lama. Mereka berteman dan sudah akrab sejak kuliah. Bahkan Xu Ziyan (Chen Tian Yu) anak Gu Jia dan Huanshah memanggil Xiaoqin dan Chen Yu (Yang Le) sebagai orang tua angkatnya.

Xiaoqin tergolong wanita biasa dengan kehidupan biasa-biasa saja. Dia sudah menikah 3 tahun dan tinggal di apartemen fasilitas kantor (berita nasional tempat Chen Yu bekerja). Meski begitu, Xiaoqin tidak benar-benar jauh dari kedua orang tuanya. Sebab mereka juga tinggal di kota Shanghai. 

Jadi tidak heran kalau Xiaoqin masih sedikit manja dan terkadang kekanak-kanakan. Bahkan ia tidak bisa masak. Ia dan Chen Yu sepakat menunda kehamilan karena merasa belum siap menjadi orang tua. Hal ini terutama dirasakan oleh Chen Yu yang memiliki trauma dalam hubungan keluarga di masa kanak-kanak dahulu.

Xiaoqin bekerja sebagai pegawai kantor marketing sebuah mall dan kebetulan mengenal Wang Manni dalam sebuah pelatihan. Satu momen yang membuat mereka lebih akrab karena tanpa sengaja Xiaoqin bertemu Manni dan terpaksa harus meminjam uangnya karena kehabisan saldo WeChat.

Tidak lama, Xaoqin mengembalikan hutangnya 'lebih' kepada Manni. Sebab Xiaoqin mengenalkan pembeli tas baru yang mana sangat membantu menaikkan kinerja pegawai Manni.

Wang Manni sendiri bekerja sebagai sales senior di sebuah toko fashion mewah bernama Mishil. Penampilan dan pelayanan terbaik sangat diutamakan di sana. Manni memiliki integritas juga tekad yang kuat. Apalagi ia tinggal sendiri di tanah rantau. 

Terkadang hal itu malah membuatnya terluka, sebab karena menjunjung tinggi profesionalitas, ia sempat hampir tidak bisa lagi berdiri karena terlalu lama bekerja dengan sepatu hak tinggi hingga melupakan minum dan pergi ke kamar mandi. 

Buat pembelajaran, gaes. Jangan demi cuan sebanyak-banyaknya, kesehatan harus tergadaikan. 

Manni juga seorang yang pemberani, mandiri dan cukup 'mahal' untuk wanita seusianya. Tak heran orang tuanya di kampung halaman hampir menyerah mengenalkannya dengan para lelaki. Ia memiliki kualifikasi yang cukup tinggi untuk calon pendampingnya. Namun ia harus menerima 'kekalahan' saat merayakan ulang tahun ke 30 tanpa pasangan yang jelas, orang tuanya akan menjodohkannya (lagi).

Oya, pembeli baru yang dikenalkan Xiaoqin adalah teman lamanya. Yup, Gu Jia. Karena pembelian tas inilah ketiganya saling mengenal, saling mengagumi, dan menjadi akrab satu sama lain. 

Masalah datang silih berganti kepada mereka. Beruntung, mereka selalu bergandengan tangan dan merangkul satu sama lain.

Pernikahan dua sahabat yang mendapatkan ujian. Baik dari pihak luar (yaa tau lah yaa, orang ketiga) maupun masalah internal/personal masing-masing tokoh. Serta hubungan Manni dengan kenalan barunya. Meski sama-sama lajang, ternyata juga tidak sesederhana itu.

Setelah maraton dramaku selesai, satu kalimat yang terbesit sampai sekarang. "Beruntunglah aku dapat referensi tontonan yang sangat relate untuk bekal pada tahap kehidupan selanjutnya (baca: usia yang matang)"


Coba deh tonton

Comments

Popular posts from this blog

Hidup di Jogjaaaaaakankah Istimewa?

Aku Masih Gadis Yang Sama, Hanya Saja..

Awal dari Setiap Awal, Teman dari Semua Teman